LEARN / BLOG

Lagi Musim Hujan, Kok Kualitas Udara Lebih Buruk Dari Tahun Lalu?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

17/01/2022

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Ini adalah blog pertama dalam Seri Wawasan 2021 kami, 10 bagian mendalami wawasan kualitas udara yang ditemukan oleh Tim Data Science di Nafas selama tahun 2021.

nantikan wawasan lainnya dalam beberapa minggu mendatang.

Desember, menurut data Nafas, merupakan bulan terbaik di tahun 2020 dengan rata-rata AQI 63 (artinya kualitas udara masuk dalam kategori hijau!). Kecepatan angin dan hujan memiliki pengaruh yang besar terhadap AQI. Bulan dengan kecepatan angin terbesar pada tahun 2020 adalah bulan Desember, dan pada saat itu intensitas hujan juga tergolong sedang hingga tinggi. Akibatnya, rata-rata AQI untuk Desember 2020 adalah Baik, menjadikannya bulan terbaik sepanjang tahun. Tim kami mengharapkan hal yang sama terjadi pada tahun 2021, kami memperkirakan jumlah angin dan hujan yang sama pada Desember 2021 seperti pada Desember 2020. Kenyataannya, data menunjukkan sebaliknya. Kualitas udara jauh lebih buruk pada waktu-waktu tertentu sepanjang bulan Desember 2021, seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan kualitas udara pada bulan Desember 2021 lebih buruk dibanding tahun 2020?


Dengan menggunakan grafik rata-rata kualitas udara dalam 24 jam untuk Desember 2020 dan Desember 2021, grafik tersebut mengungkapkan bahwa kualitas udara pada Desember 2021 sekitar 47% lebih buruk dibandingkan Desember 2020. Kami menemukan dua faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan drastis ini:

  1. Kita tahu bahwa angin memiliki dampak besar pada kualitas udara; semakin besar kecepatan angin, semakin baik kualitas udara, dan semakin rendah kecepatan angin, semakin kecil dampaknya terhadap kualitas udara. Menurut data kami, kecepatan angin rata-rata pada Desember 2021 lebih rendah daripada Desember 2020, yang menjelaskan mengapa kualitas udara kita pada Desember 2021 lebih buruk daripada Desember 2020.
  2. Kita juga tahu bahwa hujan memiliki pengaruh terhadap kualitas udara.* Intensitas hujan yang lebih tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk membuat kualitas udara menjadi lebih baik, sedangkan intensitas hujan yang rendah atau tidak ada hujan memiliki pengaruh yang kecil terhadap kualitas udara. Air hujan memiliki kekuatan untuk membersihkan polutan dan menurunkan rata-rata AQI. Menurut data kami, intensitas hujan pada Desember 2020 lebih besar daripada Desember 2021. Hal ini bisa menjelaskan mengapa kualitas udara kita pada Desember 2021 lebih buruk daripada Desember 2020.

    *penelitian lebih lanjut tentang dampak hujan terhadap kualitas udara perlu dilakukan di Indonesia untuk memastikan bahwa hipotesis ini dapat diterapkan di semua kasus hujan yang berdampak pada kualitas udara

Karena dua peristiwa iklim penting, kualitas udara lebih buruk pada Desember 2021 daripada Desember 2020. Kami menemukan bahwa tingkat hujan dan angin yang berbeda memiliki efek berbeda pada kualitas udara. Jika intensitas hujan rendah dan kecepatan angin tinggi, kualitas udara dapat membaik. Jika intensitas hujan tinggi dan kecepatan angin tinggi maka kualitas udara pasti membaik. Kualitas udara juga dapat membaik ketika ada banyak hujan dan kecepatan angin rendah, meskipun tidak selalu demikian. Namun karena intensitas hujan dan kecepatan angin sama-sama rendah pada tahun 2021, kualitas udara tidak membaik, sehingga rata-rata AQI pada Desember 2021 lebih tinggi dibandingkan Desember 2020.