LEARN / BLOG

Bagaimana polusi udara dapat menghilangkan harapan hidup kita?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

12/10/2021

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Mitra kami di Indeks Kehidupan Kualitas Udara dari Air Quality Life Index of the Energy Policy Institute at the University of Chicago baru-baru ini merilis laporan yang menguraikan lebih lanjut tentang bagaimana polusi udara dapat mempengaruhi harapan hidup kita. Di Jakarta, rata-rata warga akan kehilangan harapan hidup 5,5 tahun jika tingkat polusi saat ini tetap sama. Lebih buruk lagi, warga Bandung dan Bogor akan kehilangan harapan hidup hampir 7 tahun karena tingkat polusi di kedua kota itu sebenarnya lebih buruk daripada di Jakarta.

Mari kita pecahkan tamparan realitas yang luar biasa ini menjadi dua bagian:

1. Bagaimana polusi udara menjadi begitu buruk sehingga kita sampai pada titik di mana udara yang kita hirup benar-benar menghabiskan waktu bertahun-tahun dari hidup kita?

(Kendaraan bermotor padat di pulau Jawa dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, ditambah dengan peningkatan pembangkit listrik tenaga batu bara di pulau tersebut, menghasilkan tingkat PM2.5 yang lebih tinggi. Sumber: AQLI, 2021)

Penyebab utama polusi partikulat termasuk emisi dari kendaraan dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Sejak 2010, telah terjadi peningkatan tajam dalam pembangkitan listrik dari pembangkit listrik tenaga batu bara, serta konsumsi bensin dan solar, yang semuanya berkontribusi terhadap polusi udara. Pada saat yang sama, kendaraan bermotor di Jakarta menyumbang sekitar 31,5% dari polusi partikulat kota. Jika kita menggabungkan semua ini:

Belum ditambah dampak dari krisis iklim yang membuat planet kita lebih panas, sehingga memicu lebih banyak kebakaran hutan dan, yah, kamu tahu apa yang dikatakan tentang api dan asap, bukan?

(Dilihat dari grafik di atas, rata-rata kualitas udara Bandung dan Jakarta per jamnya sama. Sumber: Nafas, 2021)

2. Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk memenangkan tahun-tahun kita kembali?

  • Secara individu, kita harus selalu waspada terhadap kualitas udara di sekitar kita. Ketahui kapan harus membuka atau menutup jendela kita dan kapan harus menyaring udara di sekitar kita sehingga kita dapat melindungi kesehatan kita. Nafas bisa membantu kamu untuk hal ini!
  • Secara komunal, lobi perubahan sistemik melalui kampanye publik, petisi, dan gugatan publik seperti yang dilakukan Koalisi Ibukota yang baru-baru ini memenangkan kasus mereka melawan pemerintah.
  • Secara sistemik, pemerintah harus merumuskan perubahan kebijakan untuk mengembalikan udara yang lebih bersih. Mengesahkan peraturan yang lebih ketat tentang pembangkit listrik, mengubah kendaraan bermotor umum menjadi listrik, dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan.