LEARN / ARTICLE

Apakah PM2.5 berbahaya untuk kesehatan saya?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

04/09/2020

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


Partikel-partikel PM2.5 dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Terdiri dari bahan kimia seperti nitrat dan sulfat, partikel PM2.5 sangat kecil sehingga mudah diserap oleh aliran darah dan dapat masuk sangat dalam ke paru-paru kita.

Polusi udara mempengaruhi semua orang

Semua orang dapat terkena dampak polusi udara, apalagi jika terpapar dalam kurun waktu yang cukup panjang. Faktanya, tinggal di kota dengan udara yang sangat berpolusi dapat memperpendek harapan hidup sebanyak tiga atau empat tahun.

PM2.5 memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada

Paparan jangka pendek terhadap PM2.5 nampaknya dapat memperparah masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya (pre-existing). Jangka pendek dalam konteks ini berarti paparan berhari-hari ataupun hanya berjam-jam. Ia dapat menimbulkan:

  • Iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan
  • Batuk dan sesak nafas yang disebabkan oleh asthma akut atau penyakit paru seperti bronkitis kronis
  • Tekanan darah tinggi
  • Serangan jantung dan aritmia (detak jantung tidak teratur) bagi orang dengan penyakit jantung
  • Peningkatan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit
  • Kematian dini akibat penyakit pernapasan dan kardiovaskular

PM2.5 meningkatkan laju perkembangan penyakit

Paparan jangka panjang terhadap PM2.5 tidak hanya menyebabkan penyakit, tetapi juga mempercepat perkembangan penyakit (seberapa cepat Anda terserang penyakit berat). Jangka panjang dalam konteks ini berarti paparan bertahun-tahun. Ia dapat menimbulkan:

  • Penurunan fungsi paru-paru
  • Penyakit kardiovaskular dan pernapasan
  • Diabetes, serangan jantung, dan stroke bagi orang tanpa riwayat penyakit tersebut
  • Percepatan perkembangan penyakit (kesehatan Anda memburuk lebih cepat daripada biasanya)
  • Pengurangan harapan hidup (kematian dini)

Penduduk Jakarta rata-rata akan kehilangan 4.8 tahun

PM2.5 juga berdampak parah terhadap harapan hidup. Di DKI Jakarta, polusi udara mengakibatkan harapan hidup warga menurun sebanyak 4,8 tahun per orang. also has a serious impact on life expectancy. Sebagian besar dampak ini disebabkan oleh PM2.5.

Anak-anak, lansia, wanita hamil dan orang dengan penyakit jantung dan paru-paru lebih rentan

Terdapat beberapa kelompok orang yang lebih rentan terhadap polusi udara. Orang dengan asthma, penyakit paru, penyakit jantung merupakan kelompok orang yang sangat terdampak dan seharusnya mengurangi waktu yang mereka habiskan menghirup udara berpolusi. Ibu hamil dan bayi dalam kandungan juga berisiko, serta anak kecil dan orang lanjut usia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke bagian informasi tentang tiga kelompok tersebut.

Bahkan pada tingkat konsentrasi sangat rendah, PM2.5 tetap dapat berdampak pada kesehatan. Faktanya, tidak ada ambang batas aman jumlah PM yang tidak menyebabkan masalah kesehatan. Maka Panduan Kualitas Udara WHO bertujuan mencapai tingkat PM serendah mungkin.

Tidak ada PM level yang sehat

Kalau Anda mengalami salah satu masalah kesehatan ini dan gejala Anda menjadi lebih parah pada hari berpolusi udara tinggi, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Dampak PM2.5 dan polutan lain sangat buruk bagi kesehatan kita, maka sangat penting kita memahami, mengukur, dan menggunakan data terkait kualitas udara.

Referensi

Air Quality Life Index. 2020. Indonesia Fact Sheet.

Apte, Joshua S., Michael Brauer, Aaron J. Cohen, Majid Ezzati, and C. Arden Pope III. 2018. ‘Ambient PM2.5 reduces global and regional life expectancy’, Environmental Science and Technology Letters 5(9):546-551. https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acs.estlett.8b00360