LEARN / ARTICLE

Apa itu PM2.5 dan mengapa itu penting?


WRITTEN BY

nafas Indonesia

PUBLISHED

04/09/2020

LANGUAGE

EN / ID

English / Indonesia


PM berasal dari sumber alam dan manusia

Bahan partikulat (particulate matter atau PM) adalah sejenis partikel yang terdiri dari tetesan cair atau padat di udara. Partikel-partikel ini juga dapat disebut sebagai aerosol. Ia berasal dari sumber alami maupun manusia, seperti ladang, kebakaran, jalan tanah, dan tempat konstruksi. Banyak partikel tersebut terbentuk di udara sebagai reaksi kompleks yang disebabkan oleh bahan kimia di atmosfer dari sumber seperti pembangkit listrik, pabrik, dan kendaraan bermotor.

PM2.5 memiliki diameter lebih kecil dari 2.5 mikron

Sebagian partikel PM berukuran cukup besar atau cukup gelap sehingga dapat dilihat langsung oleh mata manusia. Partikel lain berukuran jauh lebih kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Ada dua jenis PM yang umumnya dihitung: PM10, partikel dengan diameter 10 mikron atau kurang, dan PM2.5, dengan diameter 2.5 mikron atau kurang.

Partikel PM2.5 berukuran sangat kecil, bahkan lebih kecil dari diameter sehelai rambut manusia (50-70 mikron) atau sebiji pasir pantai halus (90 mikron). Ini menjadi salah satu alasan mengapa ia berbahaya sekali: PM sangat mudah dihirup dan sangat sulit disaring. Hidung kita tidak dapat menyaring PM2.5, dan bahkan kebanyakan masker juga kesulitan melakukannya karena partikelnya terlalu kecil.

PM2.5 bisa menembus paru-paru dan aliran darah, dan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang berat

Partikel PM2.5 dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup berat. Partikel tersebut dapat masuk ke paru-paru, lalu ke dalam aliran darah. Ini berbahaya karena PM2.5 terdiri dari bahan beracun seperti nitrat, sulfat, logam berat, dan bahan kimia lainnya.

Masalah kesehatan dapat terjadi setelah paparan jangka pendek maupun jangka panjang terhadap PM2.5. Banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan hubungan antara paparan terhadap PM2.5 dan peningkatan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit, serta peningkatan jumlah kematian akibat penyakit paru dan jantung.

Jumlah PM2.5 di udara kita merupakan pengukur polusi udara yang penting. Semakin sedikit PM2.5, semakin sehat udara kita. Sayangnya, belum ada bukti terkait ambang batas aman bagi jumlah PM yang tidak menyebabkan masalah kesehatan, sehingga sangat penting untuk mengurangi tingkat PM2.5 serendah mungkin.

PM2.5 sangat buruk bagi kesehatan kita, maka sangat penting kita memahami dampaknya.